Rabu, 12 Mei 2010

Jenis Paragraf dan Contohnya

Jenis Paragraf dan Contohnya
Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan 2 pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu.

Contoh paragraf generalisasi :
Dari hasil penelitian Dr. Judith Rodin disimpulkan bahwa gula yang terdapat di dalam buab-buaban yang disebut ftuktosa dapat menghilangkan rasa lapar, sedangkan glukosa yang biasanya terdapat dalam kue-kue dan permen menambah rasa lapar. Hal ini disebabkan oleh pankreas yang secara cepat mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah. Untuk mengatasi naiknya kadar gula yang cepat tadi. Segera setelah itu kadar gula darah anda akan menurun ke bawah normal. Maka cepatlah energi tadi hilang dan anda akan merasa lebih lapar daripada sebelum sarapan.
(Dikutip dari Bola dengan beberapa perubahan).

Pada contoh tadi bagian yang dicetak miring merupakan generalisasi yang dikembangkan Judith Rodin berdasarkan hasil penelitiannya. Generalisasi itu selanjutnya dijelaskan dengan contoh yang dikemukakan dalam kalimat-kalimat bcrikutnya.


Paragraf Analogi adalah paragraf yang didalamnya membandingkan dua hal yang berbeda tetapi memiliki kesamaan.
Contoh analogi 1 :
Bagaikan badai yang mengamuk, memorakporandakan segala sesuatu yang ditemui. Rumah-rumah berantakan, pohon-pohon bertumbangan tiada bersisa. Tinggallah akhirnva dataran yang luas dan sunyi dengan puing-puing gedung dan pohon-pohon yang tumbang. Demikianlah penderitaan telah membuatnva hancur luluh tanpa ampun. Rasanya tak ada lagi yang tersisa, kecuali bagian yang hampa rasa, tanpa citra, cipta, dan karya.
Tulisan di atas merupakan contoh analogi deklaratif. Dalam tulisan ini hebatnya penderitaan digambarkan sebagai badai yang menghancur ratakan suatu daerah. Maksudnya tentu saja agar pembaca dapat lebih menghayati bagaimana beratnya penderitaan yang dialami.

Contoh analogi 2 :
Hidup ini memang seperti roda yang selalu berputar dimana kadang dalam hidup ada orang yang merasa diatas (meliki penadatan yang tinggi dan berkecukupan), namun ada pula orang-orang yang dibawah yaitu orang-orang yang kadang untuk mencari makan saja sulit.


Kalimat Kausal (hubungan sebab akibat)
Hubungan sebab akibat terdiri dari dua pola. Yaitu pola dari sebab ke akibat, akibat ke sebab.
(1) Penalaran dari sebab ke akibat dimulai dengan pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui. Berdasarkan pengamatan itu ditarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
(2) Penalaran dari akibat ke sebab dimulai dari suatu akibat yang diketahui. Berdasarkan akibat tersebut dipikirkan apa yang mungkin menjadi penyebabnya.

Contoh kalimat dari sebab ke akibat :
dikarenakan sang pengemudi motor mengemudikan kendaraannya dalam keadaan mabuk berat, sehingga tabrakan tersebut tak dapat dielakan.

Dari contoh diatas dapat kita analisis bahwa kejadian tabrakan terjadi dikarenakan pengemudi kendaraan mengemudi disaat ia sedang mabuk. Dimana tabrakan merupakan akibat dan pengemudi yang mabuk merupakan penyebabnya.
Sebab akibat
Mengemudikan kendaraan disaat mabuk tabrakan

Contoh kalimat dari akibat ke sebab :
Hari senin kemarin tono tidak dapat mengikuti ujian semester dikarenakan tono belum melunasi uang gedung.

Dari contoh diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa tono tidak dapat mengikuti ujian semester sebagai akibat dari belum dilunasinya uang gedung oleh tono.
akibat:
Tidak dapat mengikuti ujian semester
sebab/penyebab:
Belum melunasi uang gedung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kamu bisa kasih komen disini...