Kamis, 15 April 2010

JENIS - JENIS ANGGARAN

ANGGARAN PENJUALAN


Anggaran ini memuat tentang rencana penjualan selama periode anggaran (umumnya satu tahun), yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas penjualan.


Anggaran penjualan disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan yang dibuat oleh perusahaan. Anggaran Penjualan disebut juga sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran, karena anggaran tersebut merupakan dasar penyusunan jenis anggaran yang lain, yaitu : Anggaran Produksi, Anggaran Biaya Nonproduksi, Anggaran Kas, dan Anggaran Rugi-Laba.


Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.


Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.


Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.


ANGGARAN PRODUKSI


Anggaran ini memuat tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Anggaran produksi merupakan dasar penyusunan anggaran biaya produksi, yaitu : Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran produksi dapat pula digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Persediaan atau sebaliknya.


Anggaran produksi juga adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.


ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU


Anggaran ini memuat taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku. Dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.


ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Anggaran ini memuat taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.


ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Anggaran ini memuat taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran yagn digunakan dalam penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.


ANGGARAN PERSEDIAAN


Anggaran ini memuat persediaan perusahan dalam satu periode tertentu.


Anggaran persediaan juga merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan ada periode yang akan dating. Pada perusahaan Manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis yakni persediaan material persediaan barang setengah jadi,dan persediaan barang jadi.


ANGGARAN BIAYA NONPRODUKSI


Anggaran ini terdiri atas Anggaran Biaya Pemasaran dan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum yang masing-masing memuat taksiran biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Anggaran ini juga digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba.


ANGGARAN PROGRAM


Anggaran program yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan program-program utama perusahaan yang berupa jenis atau keluarga produk (misal program penelitian dan pengembangan). Anggaran Program umumnya digunakan untuk menganalisis keselarasan diantara program-program perusahaan.


ANGGARAN PERTANGGUNGJAWABAN


Anggaran Pertanggungjawaban yaitu anggaran operasi yang disusun berdasarkan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan. Program pertanggungjawaban digunakan sebagai alat pengendalian setiap manajer dan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.


ANGGARAN PENGELUARAN MODAL


Anggaran ini memuat tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas, Anggaran Biaya Overhead Pabrik, Dan Anggaran Biaya Nonproduksi.


ANGGARAN KAS


Anggaran ini berisi mengenai taksiran sumber dan penggunaan kas selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Operasi dan Anggaran Pengeluaran Modal, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca. Dan penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan tersebut.


ANGGARAN RUGI-LABA


Anggaran ini memuat mengenai taksiran rugi atau laba perusahaan selam periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Operasi, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca.


ANGGARAN NERACA


Anggaran yang berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba, dan digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran Perubahan Posisi Keuangan.


ANGGARAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN


Anggaran ini memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, modal perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari Anggaran Neraca.


Sumber-sumber yang dijadikan referensi penulisan ini adalah sebagai berikut :

http://id.wikipedia.org/wiki/anggaran
Halim, Abdul dan Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan, 2007, MANAJEMEN KEUANGAN, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Latihan BAB IV Deduksi dari buku Argmentasi dan Narasi karya Gorys Keraf no.1 – 5 !

1. Apa yang akan Anda simpulkan dengan mempergunakan data-data berikut :
a. Hasil tahun pertama Pelita I bagi Departemen PUTL adalah anggaran yang ditetapkan Rp 33.690.000.000,-. Sebelum habis tahun anggaran itu sudah habis dipakai, sebab itu departemen ini mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000,-
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen PUTL selama satu tahun telah menghabiskan dana sebesar Rp 40.055.000,-.

b. Departemen P & K
Anggaran belanja yang ditetapkan Rp 5.500.000,-. Dalam bulan Pebruari 1970 baru digunakan Rp 2.500.000.000,-.
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen P & K masih tersedia anggaran sebesar Rp 3.000.000,-.

c. Departemen Pertanian
Anggaran yang ditetapkan Rp 6.697.948.200,-
Terpakai Rp 6.675.415.470,-
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen Pertanian masih tersedia anggaran sebesar Rp 22.532.730,-.

2. Jalan pikiran di bawah ini mempergunakan corak penalaran yang mana ? Benarkah proses penalaran itu ?
a. Untuk memahami seorang pemabuk, maka seorang penyelidik harus minum sampai mabuk.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme hipotesis dan proses penalaran tersebut tidak benar.

b. Pemerintah berkewajiban menjaga keselamatan jiwa raga bangsa Indonesa. Untuk menjaga keselamatan jiwa raga bangsa dan moral bangsa, pemerintah berhak mengadakan sensor terhadap film-film. Untuk itu pemerintah membentuk panitia sensor yang bertugas mensensor semua film. Sebab itu apa pun keputusan panitia, harus diterima oleh semua rakyat Indonesia.

Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme kategorial dan proses penalaran tersebut benar.

c. Mereka yang melakukan korupsi jutaan rupiah atas uang negara, diminta untuk menyelesaikan perkaranya di luar pengadilan. Orang-orang semacam itu biasanya orang yang berada dan berkedudukan tinggi. Mat Bagong ditangkap, dipukul dan ditahan berbulan-bulan karena memalsukan kuintansi pengobatan dengan selisih Rp 150,-. Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara tiga bulan. Sebab itu, lebih baik mengkorup uang jutaan rupiah daripada memalsukan kuintansi yang berjumlah Rp 150,-.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran rantai deduksi dan proses penalaran tersebut tidak benar.

3. Tetapkan jenis silogisme berikut :
Tiap orang Indonesia termasuk pembayar pajak atau tidak. Ia adalah pembayar pajak. Sebab itu, ia tidak termasuk orang Indonesia yang tidak membayar pajak.
Jawab : Silogisme hipotesis

a. Seorang yang dikuasai kemarahan akan kehilangan akal sehatnya. Pak Sabar tidak pernah marah sesaat pun. Sebab itu, ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya.
Jawab : Silogisme kategorial

b. Mereka yang dari lahir sudah kaya, tidak dapat membayangkan bagaimana menjadi orang miskin. Pak Karta adalah orang yang tidak kaya dari kelahiran. Sebab itu, ia dapat membayangkan betapa menjadi orang miskin.
Jawab : Silogisme alternative

c. Semua yang masuk perguruan tnggi adalah mahasiswa. Bejo adalah seorang yang masuk perguruan tinggi. Sebab itu, Bejo adalah seorang mahasiswa.
Jawab : Silogisme kategorial

4. “ Karena semua pesawat Garuda yang saya tumpangi adalah pesawat yang bermesin yet, maka semua pesawat milik Garuda adalah pesawat bermesin yet “. Yang mana dari penalaran berikut paling mirip dengan penalaran di atas ? Jelaskan !
a. Karena semua mahasiswa yang telah saya jumpai adalah orang-orang yang cerdas, maka tampaknya hanya sedikit yang akan gagal dalam ujian.
Jawab : Tidak mirip

b. Semua bahasa di dunia yang pernah saya pelajari memiliki kata seru, kata seru ini merupakan unsur primitif dari bahasa yang berbentuk kalimat yang masih tertahan.
Jawab : Tidak mirip

c. Karena semua novel yang ditulisnya cenderung bernada seks, maka agaknya ia tertarik dengan masalah seks.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan

d. Karena semua buruh di perusahaan itu rajin melaksanakan tugasnya, maka semuanya adalah buruh yang penuh tanggung jawab.
Jawab : Tidak mirip

e. Karena semua kapal yang pernah saya tumpangi memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, maka semua kapal sangat memuaskan servisnya.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan

5. Perluaslah entimem berikut menjadi sebuah silogisme !
a. Ia seorang warga negara yng baik, sebab setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Seorang warga yang baik adalah selalu ikut setiap ada
aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.
Premis Minor : Ia adalah seorang warga yang baik
Konklusi : Sebab itu, ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk
kepentingan bangsa.

b. Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena ia mengajar matematika di fakultas tersebut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Siapa saja yang ahli dalam bidang matematika adalah yang mengajar matematika di fakultas tersebut.
Premis Minor : Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matematika
Konklusi : Sebab itu, ia mengajar matematika di fakultas tersebut ahli
dalam bidang matematika.

c. Kita harus membantu usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden. Karena usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh
presiden adalah untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Premis Minor : Usaha itu merupakan jalan yang paling baik
Konklusi : Sebab itu, usaha itu merupakan jalan yang paling baik
untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.

d. Mereka menerima syarat kerja itu, karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Syarat kerja itu, mengandung pasal-pasal yang
memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Premis Minor : Mereka menerima syarat kerja itu
Konklusi : Sebab itu, mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung
pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.

e. Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa dunia.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia menguasai lima bahasa dunia, maka ia pasti berhasil dalam
dunia usaha internasional.
Premis Minor : Ia menguasai lima bahasa dunia
Konklusi : Sebab itu, ia pasti berhasil dalam dunia usaha Internasional.

f. Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia berbakat, maka ia harus memasuki perguruan tinggi
Premis Minor : Ia berbakat
Konklusi : Sebab itu, ia harus memasuki perguruan tinggi

Kamis, 08 April 2010

Karangan ilmiah, karangan populer dan Non ilmiah

Karangan ilmiah, karangan populer dan Non ilmiah

  1. Pengantar

Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu karangan ilmiah, karangan ilmiah populer, dan non ilmiah.


  1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah

Yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini adalah karangan ilmiah teknik atau yang lebih dikenal dengan karangan ilmiah. Dimana karangan ilmiah teknik adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar. Karangan ilmiah teknik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Sistematis;

  2. Objektif ;

  3. Cermat, tepat, dan benar;

  4. Tidak persuasif;

  5. tidak argumentatif;

  6. Tidak emosiotif ;

  7. Tidak mengejar keuntungan sendiri;

  8. Tidak melebihkan sesuatu.


Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut adalah pengertian lebih lanjut dari contoh karangan ilmiah teknik :


Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatau topik tertentu yang mencangkup dalam ruang lingkup perkuliahan seminar simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya.

Makalah terdiri dari :

  1. Judul karangan

  2. Abstrak

  3. Pendahuluan

  4. Pembahasan

  5. Kesimpulan, dan

  6. Daftar pustaka

Usulan penelitian atau proposal adalah usulan tentang suatu hal sebagai rencana kerja atau penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan penelitian.

Usulan penelitian atau proposal penelitian terdiri dari :

  1. Judul

  2. Latar belakang

  3. Rumusan masalah

  4. Tujuan penelitian

  5. Tinjauan pustaka

  6. Hipotesis

  7. Metode penelitian

  8. Jadwal kegiatan

  9. Sistematika penulisan, dan

  10. Daftar pustaka.

Sripsi adalah pelatihan pembuatan karangan ilmiah yang berupa naskah teknis sebagai persyaratan bagi calon sarjana.

Tesis adalah karangan yang menitik beratkan pada metode penelitian dan metode penulisan.

Karangan ilmiah yang selain mementingkan metodologi penelitian dan penulisan juga harus menemukan paradigma atau pandangan baru tentang suatu ilmu.


Kesimpulan dari pembahasan pembahasan diatas mengenai karangan ilmiah tenik adalah karangan ilmiah yang harus mengikuti sistematika metodologi penulisan yang baik dan benar.

Berikut adalah salah satu contoh usulan penelitian atau proposal Penelitian Ilmiah di bidang Manajemen :

BAB I

PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

Telekomunikasi belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang seluler. Tingkat persaingan didunia komunikasi pun semakin pesat terbukti dengan semakin banyak bermunculan berbagai Produsen Kartu Pra bayar khusunya kartu GSM, yang mana para Produsen ini berlomba-lomba menarik konsumen dengan menawarkan berbagi keunggulan produknya kepada konsumen. Pelanggan yang merasa terpuaskan akan memberikan tambahan nilai positif, yaitu kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia bukan hanya akan terus menggunakan pelayanan tersebut, tetapi juga akan menyakinkan orang lain untuk turut serta merasakan pelayanan yang tersedia sebagai pelanggan baru.

Di indonesia sendiri terdapat banyak Produsen kartu seluler GSM, namun hanya beberapa yang Produsen yang memberikan berbagai fasilitas untuk kemudahan pelanggannya . Telkomsel, Indosat, dan EXCEL COMINDO merupakan Produsen kartu seluler terbesar di indonesia. Indosat, salah satu produsen karu GSM yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen di bidang komunikasi. Ada tiga jenis kartu GSM yang Indosat tawarkan kepada konsumen diantaranya Mentari, IM3, dan Matrix. Mentari dan IM3 merupakan Kartu GSM jenis kartu pra bayar, sedangkan Matrix adalah salah satu jenis kartu pasca bayar.

Saat ini jenis kartu GSM yang banyak diminati dan dipilih oleh konsumen khususnya kalangan Pelajar dan Mahasiswa adalah jenis kartu GSM yang mempunyai berbagai kelebihan seperti harga isi ulang yang terjangkau, jaringan yang luas serta akses internet yang cepat. Kini salah satu karu GSM yang banyak digunakan Pelajar dan Mahasiswa adalah kartu GSM yang dikeluarkan oleh Indosat yaitu Kartu IM3.

Banyaknya terobosan baru yangh ditawarkan IM3 seperti akses internet yang cepat, tarif telepon dan sms yang murah merupakan salah satu cara bagi Indosat IM3 untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Dalam beberapa penelitian yang membahas tentang kepuasan konsumen seperti yang peneliti temukan yaitu penelitian dari Indriwinangsih (2006) Pengukuran Kualitas Pelayanan Kartu Pra bayar PRO XL di wilayah Depok, dimana Didalam penelitianya diperoleh hasil bahwa dari 20 atribut yang dipakai ternyata atribut yang perlu mendapatkan perbaikan terdiri dari kartu perdana yang harus berkualitas bagus, kartu pulsa dengan gambar yang menarik, kemudahan untuk mendapatkan kartu perdana, mudah dalam penggantian pin, pelayanan pelanggan 24 jam, dan keramahan serta kesopanan petugas pelayanan pelanggan. Sedangkan atribut pelayanan yang perlu dipertahankan yaitu penampilan karyawan yang rapi, gedung yang nyaman, brosur/selebaran yang menarik, menu tambahan pada life in hand lengkap, kemampuan pelayanan pelanggan dalam membantu keluhan konsumen. Kode pin dirahasiakan, dan perhatian pelayan pelanggan dalam melayani konsumen.

Berdasarkan dari penjelasan di atas maka penulis memberi judul penelitian ini tersebut

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KARTU GSM IM3

(Study Kasus pada Mahasiswa Universitas Gunadarma)


1.1 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah kualitas pelayanan dilihat dari kelima dimensi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?

  2. Apakah ada kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen?

  3. Atribut manakah yang harus diprioritaskan untuk mencapai kepuasan bagi konsumen?.

1.2 Batasan Masalah

Dilihat dari rumusan masalah diatas penulis membatasi masalah hanya pada perhitungan tingkat kepuasan konsumen terhadap pengguna kartu GSM Im3, dengan cara menyebarkan kuisioner secara langsung kepada 50 orang responden pengguna kartu GSM Im3 khususnya mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi.


1.3 Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dilihat dari kelima dimensi terhadap kepuasan konsumen pengguna kartu GSM im3.

  2. Untuk mengetahui adanya kesenjangan (gap) antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen pengguna kartu GSM im3.

  3. Untuk mengidentifikasi atribut mana yang harus diprioritaskan untuk mencapai kepuasan bagi konsumen.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

    1. Bagi penulis

Diharapkan penelitian ini berguna menambah wawasan dalam mempelajari pemasaran yang berhubungan dengan prilaku konsumen.

    1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam menetapkan strategi pemasaran dan memenuhi kepuasan konsumen.

    1. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan dalam memecahkan masalah sejenis.


    1. Metode penelitian

Dalam pengumpulan data dan informasi yang dilakukan untuk mendukung penelitian ilmiah ini mengacu pada beberapa cara berikut ini:


1.5.1 Objek penelitian

Sebagai objek penelitian adalah Objek yang diamati yaitu mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gunadarma pengguna kartu gsm Im3.


1.5.2 Data / variabel

Data yang digunakan adalah data primer yang berupa kuesioner yang dibagikan kepada 50 orang responden pengguna kartu GSM Indosat IM3 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gunadarma.


variabel yang digunakan adalah pelayanan provider seluler yang meliputi 5 dimensi yaitu keresponsifan, emphaty, tangibles, assurance, dan reliability.


1.5.3 Metode pengumpulan data

  1. Data primer

Data diperoleh dari kuesioner yang mempunya sifat data ordinal. Karena data kuisioner mempunyai sifat data ordinal maka Skala pengukuran ini kemudian ditransformasikan ke dalam skala Likert yang telah memenuhi skala pengukuran interval.


  1. Data sekunder

Melalui pengambilan data dari buku literatur, artikel, dan juga jurnal pendukung.


1.5.4 Hipotesis

Hipotesis yang akan dibuktikan oleh penulis disini adalah :

H0 : konsumen merasa tidak puas terhadap kualitas pelayanan kartu Gsm im3.

Ha : konsumen merasa puas terhadap kualitas pelayanan kartu Gsm im3.


1.5.5 Alat analisis

Metode yang digunakan untuk menganalisis data disini adalah Chi Square dan Skala Likert. S


1.6 Kerangka Pemikiran

Meningkatnya tuntutan pelanggan (konsumen) terhadap pelayanan komunikasi yang berkualitas dan persaingan antar provider seluler melakukan memaksa perusahaan melakukan upaya-upaya khusus melalui pendekatan manajemen agar memiliki keunggulan bersaing.

Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Kotler (1997) dalam transtiangzah (2006) Pengukuran kualitas pelayanan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan maka perusahaan harus menilai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggannya. Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Kotler (1997) menentukan lima dimensi kualitas pelayanan meliputi : tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).

Menurut Kotler (1997) service quality merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan antara kenyataan pelayanan (perceived service) dengan harapan para pelanggan atas pelayanan yang seharusnya mereka terima (expected service). Ketidaksesuaian perceived service atas expected services akan menimbulkan kesenjangan (gap) yang merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan, persepsi konsumen ini selanjutnya akan mempengaruhi kepuasan konsumen (consumer satisfaction). Sehingga kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan.